Jumat, 01 Juni 2012

Kondisi Mental Manusia Indonesia

          Kehidupan manusia terus berkembang akibatnya secara alamiah porsi kebutuhan manusia yang disediakan alam, kuantitasnya akan menjadi kecil. Disatu sisi manusia merupakan makhluk yang menolak keterbatasan dirinya sendiri dan keterbatasan alam lingkungannya. Dengan akal budinya manusia berusaha mengimbangi pertumbuhan kehidupan dengan segala kebutuhannya dengan membudayakan sumber daya lingkungan. Dalam mengatasi hal itu tak jarang menimbulkan konfrontasi dengan kenyataan yang terbatas dalam dirinya dan alam lingkungannya.
Kehidupan manusia dengan permasalahannya sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam kondisi : geografi, historis, social budaya, social ekonomi, social politik, social psikologi.
            Menurut Mochtar Lubis, Ciri kondisi mental manusia Indonesia saat ini antara lain ; Hipokritis atau munafik (berpura-pura, lain dimuka lain dibelakang) , Feodalisme (Pengorbanan kepemimpinan yang sesungguhnya tidak dengan kecakapan), Masih percaya kepada takhayul, Artistik (Memiliki watak yang lemah, plinplan).

SAINS dan TEKNOLOGI


        Sains adalah satu proses pencarian kebenaran untuk menerangkan hukum-hukum alam dengan memahami hakikat makhluk hidup. Pendekatan yang digunakan disebut pendekatan saintifik. Sedangkan Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam wujud perbuatan atau perwujudan sesuatu.
          Makna Iptek : a. Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran sebagai masyarakat, b. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia.
          Nilai Iptek : a. Iptek dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan, b. Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.
          Dampak negatif atas penyalahgunaan IPTEK dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan iptek itu untuk kepentingan “hasrat” sesaat. Beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang : 1. Informatika, 2. Persenjataan, 3. Biologi, 4. Medis, 5. Lingkungan hidup.

Manusia sebagai Makhluk Individu


              Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Kepribadian adalah susunan unsur-unsur aqal dan jiwa perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu (berubah) atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas (tetap).
          Unsur-unsur Personality diantaranya saja : Pengetahuan (Persepsi, Apersepsi, Pengamatan, Konsep, Fantasi), Perasaan, Drive (Dorongan). Unsur-unsur kepribadian ini saling berhubungan dan dengan sendirinya akal sadar diaktifkan.

Manusia dan Peradaban


          Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi dan spiritual. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud: unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur,dsb. Maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
          Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta (menghasilkan ilmu), karsa (menghendaki kesempurnaan), dan rasa (menghasilkan beragam seni) manusia.  Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh: kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, tingkat pendidikan.
          Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab sebab dianugerahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta,rasa dan karsa yang dimilikinya.

PRASANGKA


         
          Prasangka adalah 1) kecenderungan untuk berespon baik secara positif/negatif terhadap orang, objek, atau situasi , 2) kecenderungan berespon meliputi perasaan/pandangannya tidak sama dengan tingkah laku.
          Sikap seseorang bisa diketahui setelah bertingkah laku dalam sikap terkandung penilaian emosional berupa suka, tidak suka, senang, sedih, benci, dsb. Alasan adanya prasangka negatif diantaranya saja :
a.    Objek sikap berprilaku negatif
b.    Kita belum mengetahui objek sikap
Sedangkan alasan adanya prasangka positif diantaranya :
a.    Objek sikap berprilaku positif
b.    Kita sudah mengetahui objek sikap
Agar orang berprasangka positif pada kita ,berusahalah untuk bersikap homohumanus (manusiawi, berbudaya, dan halus) dalam segala hal dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari norma bahkan nilai sosial.